004. Surat An-Nisa Ayat 135 - Tafsir Ibnu Katsir - Muslim Notebook
Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Al-Quran Surat Ke-4 An-Nisa Ayat 135 - Tentang Keharusan Berlaku Adil - Muslim Notebook
An-Nisa, ayat 135
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَداءَ لِلَّهِ
وَلَوْ عَلى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ
غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوى أَنْ
تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كانَ بِما تَعْمَلُونَ
خَبِيرًا (135)
(135) Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian
orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun
terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian. Jika kaya
ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kalian kerjakan.
Allah Swt. memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin agar menegakkan
keadilan, dan janganlah mereka bergeming dari keadilan itu barang sedikit pun,
jangan pula mereka mundur dari menegakkan keadilan karena Allah hanya karena
celaan orang-orang yang mencela, jangan pula mereka dipengaruhi oleh sesuatu
yang membuatnya berpaling dari keadilan. Hendaklah mereka saling membantu,
bergotong royong, saling mendukung dan tolong-menolong demi keadilan.
Firman Allah Swt. yang mengatakan:
{شُهَدَاءَ
لِلَّهِ}
menjadi saksi karena Allah. (An-Nisa: 135)
Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
وَأَقِيمُوا
الشَّهادَةَ لِلَّهِ
dan hendaklah kalian tegakkan kesaksian itu karena Allah. (At-Thalaq:
2)
Maksudnya, tunaikanlah kesaksian itu karena Allah. Maka bila kesaksian itu
ditegakkan karena Allah, barulah kesaksian itu dikatakan benar, adil, dan hak;
serta bersih dari penyimpangan, perubahan, dan kepalsuan. Karena itulah dalam
firman selanjutnya disebutkan:
{وَلَوْ
عَلَى أَنْفُسِكُمْ}
biarpun terhadap diri kalian sendiri. (An-Nisa: 135)
Dengan kata lain, tegakkanlah persaksian itu secara benar, sekalipun
bahayanya menimpa diri sendiri. Apabila kamu ditanya mengenai suatu perkara,
katakanlah yang sebenarnya, sekalipun mudaratnya kembali kepada dirimu sendiri.
Karena sesungguhnya Allah akan menjadikan jalan keluar dari setiap perkara yang
sempit bagi orang yang taat kepada-Nya.
*******************
Firman Allah Swt.:
أَوِ
الْوالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ
atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian. (An-Nisa: 135)
Yakni sekalipun kesaksian itu ditujukan terhadap kedua orang tuamu dan
kerabatmu, janganlah kamu takut kepada mereka dalam mengemukakannya. Tetapi
kemukakanlah kesaksian secara sebenarnya, sekalipun bahayanya kembali kepada
mereka, karena sesungguhnya perkara yang hak itu harus ditegakkan atas setiap
orang, tanpa pandang bulu.
*******************
Firman Allah Swt.:
{إِنْ
يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا}
Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.
(An-Nisa: 135)
Artinya, janganlah kamu hiraukan dia karena kayanya, jangan pula kasihan
kepadanya karena miskinnya. Allah-lah yang mengurusi keduanya, bahkan Dia lebih
utama kepada keduanya daripada kamu sendiri, dan Dia lebih mengetahui hal yang
bermaslahat bagi keduanya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{فَلا
تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا}
Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. (An-Nisa: 135)
Maksudnya, jangan sekali-kali hawa nafsu dan fanatisme serta risiko dibenci
orang lain membuat kalian meninggalkan keadilan dalam semua perkara dan urusan
kalian. Bahkan tetaplah kalian pada keadilan dalam keadaan bagaimanapun juga,
seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:
وَلا
يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ
لِلتَّقْوى
Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum,
mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. (Al-Maidah: 8)
Termasuk ke dalam pengertian ini ialah perkataan Abdullah ibnu Rawwahah
ketika diutus oleh Nabi Saw. melakukan penaksiran terhadap buah-buahan dan hasil
panen milik orang-orang Yahudi Khaibar. Ketika itu mereka bermaksud menyuapnya
dengan tujuan agar bersikap lunak terhadap mereka, tetapi Abdullah ibnu Rawwahah
berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku datang kepada kalian dari makhluk yang
paling aku cintai, dan sesungguhnya kalian ini lebih aku benci daripada kera dan
babi yang sederajat dengan kalian. Bukan karena cintaku kepadanya, benciku
terhadap kalian, lalu aku tidak berlaku adil terhadap kalian." Mereka
mengatakan, "Dengan demikian, berarti langit dan bumi akan tetap tegak."
Hadis ini insya Allah akan disebut secara panjang lebar berikut sanadnya
dalam tafsir surat Al-Maidah.
*******************
Firman Allah Swt.:
وَإِنْ
تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا
Dan jika kalian memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi.
(An-Nisa: 135)
Menurut Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama
Salaf, makna talwu ialah memalsukan dan mengubah kesaksian. Makna lafaz
al-lai sendiri ialah mengubah dan sengaja berdusta. Seperti pengertian
yang ada di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
وَإِنَّ
مِنْهُمْ لَفَرِيقاً يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتابِ
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya
membaca Al-Kitab. (Ali Imran: 78), hingga akhir ayat.
Al-i'rad artinya menyembunyikan kesaksian dan enggan mengemukakannya.
Dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:
وَمَنْ
يَكْتُمْها فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ
Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang
yang berdosa hatinya. (Al-Baqarah: 283)
Nabi Saw. telah bersabda:
"خَيْرُ
الشُّهَدَاءِ الَّذِي يَأْتِي بِشَهَادَتِهِ قَبْلَ أَنْ يُسألها"
Sebaik-baik saksi ialah orang yang mengemukakan kesaksiannya sebelum
diminta untuk bersaksi.
Karena itulah Allah mengancam mereka dalam firman selanjutnya, yaitu:
{فَإِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا}
maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kalian
kerjakan. (An-Nisa: 135)
Dengan kata lain, Allah kelak akan membalas perbuatan kalian itu terhadap
diri kalian.
No comments