Muslim Notebook Header Ads

011. Hud Ayat 53 - 54 - 55 - 56 - 57 - 58 - 59 - 60 - Tafsir Ibnu Katsir - Muslim Notebook

Hud, ayat 53-54-55-56

{قَالُوا يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ (53) إِنْ نَقُولُ إِلا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (54) مِنْ دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ (55) إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (56) }

Kaum Ad berkata, "Hai Hud kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.”

Allah Swt. menceritakan bahwa mereka mengatakan kalimat berikut kepada nabi mereka:
{مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ}
kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata. (Hud: 53)
Maksudnya, hujah dan bukti yang membenarkan apa yang kamu akui itu.
{وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ}
dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu. (Hud: 53)
Yakni hanya karena perkataanmu, "Tinggalkanlah sembahan-sembahan itu," lalu kami meninggalkan mereka:
{وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ}
dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu (Hud: 53)
Artinya, kami tidak akan membenarkan dan tidak akan mempercayaimu.
{إِنْ نَقُولُ إِلا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ}
Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. (Hud: 54)
Mereka mengatakan, "Tiadalah dugaan kami terhadapmu melainkan bahwa sebagian dari sembahan kami telah menimpakan penyakit saraf ke dalam otakmu karena kamu telah melarang kami menyembah mereka dan kamu mencela mereka."
{قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ مِنْ دُونِهِ}
Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah oleh kalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya.” (Hud: 54-55)
Hud mengatakan, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari semua tandingan dan berhala yang kalian ada-adakan itu."
{فَكِيدُونِي جَمِيعًا}
Sebab itu, jalankanlah tipu daya kamu sekalian terhadapku. (Hud: 55)
Yakni oleh kalian dan sembahan-sembahan kalian, jika memang kalian benar.
{ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ}
Dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. (Hud: 55)
barang sekejap mata pun.
*******************
Firman Allah Swt. yang mengatakan:
{إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا}
Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. (Hud: 56)
Maksudnya, semuanya berada di bawah kekuasaan dan keperkasaan-Nya. Dialah Tuhan, Hakim yang seadil-adilnya dan tidak pernah lalim dalam keputusan-Nya; sesungguhnya Dia berada pada jalan yang lurus.
Al-Walid ibnu Muslim telah meriwayatkan dari Safwan ibnu Amr, dari Aifa' ibnu Abdul Kala'i sehubungan dengan firman-Nya: Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus. (Hud: 56) Aifa' mengatakan bahwa Allah memegang ubun-ubun semua hamba­Nya, lalu Dia mengajari orang mukmin, sehingga terasa bagi orang mukmin bahwa Dia lebih sayang ketimbang seorang ayah kepada anaknya. Lalu Aifa' membacakan firman-Nya:
{مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ}
apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. (Al-Infithar: 6)
Dalam jawaban Nabi Hud ini terkandung hujah yang mematahkan dan dalil yang pasti yang menunjukkan kebenaran dari apa yang disampaikannya kepada mereka; juga menunjukkan kebatilan dari apa yang mereka kerjakan, yaitu penyembahan mereka kepada berhala-berhala. Padahal berhala-berhala itu tidak dapat memberikan manfaat, tidak pula dapat mendatangkan mudarat, bahkan berhala-berhala itu adalah benda-benda mati yang tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, tidak dapat melindungi, dan tidak dapat memusuhi. Sesungguhnya yang berhak disembah secara murni dan ikhlas hanyalah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Di tangan kekuasaan-Nyalah kerajaan, dan Dialah yang mengaturnya. Tidak ada sesuatu pun melainkan berada di bawah kepemilikan, pengaruh, dan kekuasaan-Nya; maka tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.

Hud ayat, 57-58-59-60

{فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَيْكُمْ وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّونَهُ شَيْئًا إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (57) وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَنَجَّيْنَاهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ (58) وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَعَصَوْا رُسُلَهُ وَاتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (59) وَأُتْبِعُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا إِنَّ عَادًا كَفَرُوا رَبَّهُمْ أَلا بُعْدًا لِعَادٍ قَوْمِ هُودٍ (60) }

Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampai­kan kepada kalian apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)«ya kepada kalian. Dan Tuhanku akan meng­ganti (kalian) dengan kaum yang lain (dari) kalian; dan kalian tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. Dan itulah (kisah) kaum Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, mendurhakai rasul-rasul Allah, dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menen­tang (kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Hud itu.

Nabi Hud berkata kepada kaumnya, "Jika kalian berpaling dari apa yang aku sampikan kepada kalian ini yang menganjurkan beribadah kepada Allah, Tuhan kalian semata—tiada sekutu bagi-Nya—dan hujah untuk itu telah ditegakkan atas kalian melalui penyampaianku kepada kalian akan risalah Allah yang telah mengutusku dengan membawanya.
{وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ}
'Dan Tuhanku akan mengganti kalian dengan kaum yang lain dari kalian. (Hud: 57)
Kaum yang menyembah-Nya semata, tidak mempersekutukan-Nya, dan tidak peduli terhadap kalian, karena sesungguhnya kalian tidak dapat menimpakan mudarat terhadap-Nya karena kekafiran kalian terhadap­Nya, bahkan kekafiran kalian itu akibatnya akan menimpa diri kalian sendiri."
{إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ}
Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (Hud: 57)
Yakni Maha Menyaksikan dan Maha Memelihara semua ucapan dan perbuatan hamba-hamba-Nya, lalu kelak Dia akan membalaskannya kepada mereka. Jika baik, maka balasannya baik; dan jika buruk, maka balasannya buruk pula.
{وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا}
Dan tatkala datang azab Kami. (Hud: 58)
berupa angin yang sangat dingin dan kencang, maka Allah membinasakan mereka sampai keakar-akarnya dan menyelamatkan Hud dan para pengikutnya dari azab yang keras berkat rahmat dan belas kasihan-Nya.
{وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ}
Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka. (Hud: 59)
Mereka kafir kepada ayat-ayat Tuhannya dan durhaka kepada rasul-rasul Allah. Dikatakan demikian karena orang yang kafir terhadap seorang nabi, berarti sama saja dengan kafir kepada semua nabi, sebab pada hakikatnya tidak ada perbedaan di antara mereka, karena semuanya wajib diimani. Kaum ‘Ad kafir terhadap Nabi Hud, maka kekufuran mereka disamakan dengan kafir terhadap semua rasul.
{وَاتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ}
dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (Hud: 59)
Mereka menolak mengikuti rasul mereka yang benar, dan mereka lebih memilih mengikuti perintah penguasa yang sewenang-wenang lagi pengingkar kebenaran. Karena itulah mereka selalu diikuti oleh laknat Allah dan hamba-hamba-Nya yang beriman di dunia ini setiap kali mereka disebut-sebut. Di hari kiamat kelak mereka akan dipanggil di hadapan para saksi:
أَلا إِنَّ عَادًا كَفَرُوا رَبَّهُمْ
Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. (Hud: 60), hingga akhir ayat.
As-Saddi mengatakan bahwa tidak sekali-kali ada seorang nabi yang diutus sesudah kaum 'Ad, melainkan mereka dilaknati melalui lisan nabi itu.

No comments

Tafsir Jalalain

Tafsir Ibnu Katsir

Back to top