049. Al Hujurat (Kamar-Kamar) - Tafsir Jalalain
{ يا أيها الذين آمنوا لا تقدموا } من قدم بمعنى تقدم أي لا تقدموا بقول
ولا فعل { بين يدي الله ورسوله } المبلغ عنه أي بغير إذنهما { واتقوا الله
إن الله سميع } لقولكم { عليم } بفعلكم نزلت في مجادلة أبي بكر وعمر رضي
الله عنهما عند النبي صلى الله عليه و سلم في تأمير الأقرع بن حابس أو
القعقاع بن معبد ونزل فيمن رفع صوته عند النبي صلى الله عليه و سلم :
1.
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului) berasal
dari lafal Qadima yang maknanya sama dengan lafal Taqaddama artinya,
janganlah kalian mendahului baik melalui perkataan atau perbuatan kalian
(di hadapan Allah dan Rasul-Nya) yang menyampaikan wahyu dari-Nya,
makna yang dimaksud ialah janganlah kalian mendahului Allah dan
Rasul-Nya tanpa izin dari keduanya (dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) semua perkataan kalian (lagi Maha
Mengetahui) semua perbuatan kalian. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan
perdebatan antara Abu Bakar dan sahabat Umar radhiallahu ‘anhuma
Mereka berdua melakukan perdebatan di hadapan Nabi
mengenai pengangkatan Aqra' bin Habis atau Qa'qa' bin Ma'bad. Ayat
selanjutnya diturunkan berkenaan dengan orang yang mengangkat suaranya
keras-keras di hadapan Nabi yaitu firman-Nya:
{ يا أيها الذين آمنوا لا ترفعوا أصواتكم } إذا نطقتم { فوق صوت النبي }
إذا نطق { ولا تجهروا له بالقول } إذا ناجيتموه { كجهر بعضكم لبعض } بل دون
ذلك إجلالا له { أن تحبط أعمالكم وأنتم لا تشعرون } أي خشية ذلك بالرفع
والجهر المذكورين ونزل فيمن كان يخفض صوته عند النبي صلى الله عليه و سلم
كأبي بكر وعمر وغيرهما رضي الله عنهم
2.
("Hai orang-orang beriman janganlah kalian meninggikan suara kalian)
bila kalian berbicara (lebih dari suara Nabi) bila ia berbicara (dan
janganlah kalian berkata kepadanya dengan suara keras) bila kalian
berbicara dengannya (sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian terhadap
sebagian yang lain) tetapi rendahkanlah suara kalian di bawah suaranya
demi untuk menghormati dan mengagungkannya (supaya tidak dihapus pahala
amal kalian sedangkan kalian tidak menyadarinya") maksudnya, takutlah
kalian akan hal tersebut disebabkan suara kalian yang tinggi dan keras
di hadapannya. Ayat berikutnya diturunkan berkenaan dengan orang-orang
yang merendahkan suaranya di hadapan Nabi
{ إن الذين يغضون أصواتهم عند رسول الله أولئك الذين امتحن } اختبر { الله
قلوبهم للتقوى } أي لتظهر منهم { لهم مغفرة وأجر عظيم } الجنة ونزل في قوم
جاءوا وقت الظهيرة والنبي صلى الله عليه و سلم في منزله فنادوه :
3.
("Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji) dicoba (hati
mereka oleh Allah untuk bertakwa) artinya, ujian untuk menampakkan
ketakwaan mereka. (Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar") yakni
surga. Ayat berikutnya diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang
datang di waktu tengah hari kepada Nabi saw. sedangkan Nabi pada saat itu berada di dalam rumahnya, lalu mereka memanggil-manggilnya, yaitu firman-Nya:
{ إن الذين ينادونك من وراء الحجرات } حجرات نسائه صلى الله عليه و سلم
جمع حجرة وهي ما يحجر عليه من الأرض بحائط ونحوه وكان كل واحد منهم نادى
خلف حجرة لأنهم لم يعلموه في أي حجرة مناداة الأعراب بغلظة وجفاء { أكثرهم
لا يعقلون } فيما فعلوه محلك الرفيع وما يناسبه من التعظيم
4.
("Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar) yakni
dari luar kamar istri-istrinya. Lafal Hujuraat bentuk jamak dari lafal
Hujratun, yang artinya; sepetak tanah yang dikelilingi oleh tembok atau
lainnya, yang digunakan sebagai tempat tinggal. Masing-masing di antara
mereka memanggil Nabi dari belakang kamar-kamarnya, karena mereka tidak mengetahui di kamar manakah Nabi
berada. Mereka memanggilnya dengan suara yang biasa dilakukan oleh
orang-orang Arab Badui, yaitu dengan suara yang keras dan kasar
(kebanyakan mereka tidak mengerti) tentang apa yang harus mereka
kerjakan di dalam menghadapi kedudukanmu yang tinggi, dan sikap
penghormatan manakah yang pantas mereka lakukan untukmu.
{ ولو أنهم صبروا } أنهم في محل رفع بالإبتداء وقيل فاعل لفعل مقدر أي ثبت
{ حتى تخرج إليهم لكان خيرا لهم والله غفور رحيم } لمن تاب منهم ونزل في
الوليد بن عقبة وقد بعثه النبي صلى الله عليه و سلم إلى بني المصطلق مصدقا
فخافهم لترة كانت بينه وبينهم في الجاهلية فرجع وقال إنهم منعوا الصدقة
وهموا بقتله فهم النبي صلى الله عليه و سلم بغزوهم فجاؤوا منكرين ما قاله
عنهم :
5.
(Dan kalau sekiranya mereka bersabar) lafal Annahum berada dalam Mahall
Rafa' sebagai Mubtada. Tetapi menurut pendapat lain menjadi Fa'il dari
Fi'il yang diperkirakan keberadaannya, yaitu lafal Tsabata (sampai kamu
keluar menemui mereka, sesungguhnya itu adalah lebih baik bagi mereka,
dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang") kepada orang yang
bertobat di antara mereka. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan
Walid bin Uqbah. Ia telah diutus oleh Nabi
ke Bani Mushthaliq untuk menarik zakat, tetapi ia merasa takut terhadap
mereka, karena dahulu di masa jahiliah ia bermusuhan dengan mereka.
Akhirnya di tengah perjalanan ia kembali lagi seraya melaporkan, bahwa
mereka tidak mau membayar zakat dan bahkan mereka hampir saja
membunuhnya. Karena itu hampir saja Nabi bermaksud untuk memerangi mereka, hanya karena mereka keburu datang menghadap Nabi seraya mengingkari apa yang telah dikatakan oleh Walid mengenai mereka.
{ يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ } خبر { فتبينوا } صدقه من كذبه
وفي قراءة فتثبتوا من الثبات { أن تصيبوا قوما } مفعول له أي خشية ذلك {
بجهالة } حال من الفاعل أي جاهلين { فتصبحوا } تصيروا { على ما فعلتم } من
الخطأ بالقوم { نادمين } وأرسل صلى الله عليه و سلم إليهم بعد عودهم إلى
بلادهم خالدا فلم ير فيهم إلا الطاعة والخير فأخبر النبي بذلك
6.
(Hai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kalian orang fasik
membawa suatu berita) (maka periksalah oleh kalian) kebenaran beritanya
itu, apakah ia benar atau berdusta. Menurut suatu qiraat dibaca
Fatatsabbatuu berasal dari lafal Ats-Tsabaat, artinya telitilah terlebih
dahulu kebenarannya (agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu
kaum) menjadi Maf'ul dari lafal Fatabayyanuu, yakni dikhawatirkan hal
tersebut akan menimpa musibah kepada suatu kaum (tanpa mengetahui
keadaannya) menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari Fa'il, yakni
tanpa sepengetahuannya (yang menyebabkan kalian) membuat kalian (atas
perbuatan kalian itu) yakni berbuat kekeliruan terhadap kaum tersebut
(menyesal) selanjutnya Rasulullah
mengutus Khalid kepada mereka sesudah mereka kembali ke negerinya.
Ternyata Khalid tiada menjumpai mereka melainkan hanya ketaatan dan
kebaikan belaka, lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Nabi
{ واعلموا أن فيكم رسول الله } فلا تقولوا الباطل فإن الله يخبره بالحال {
لو يطيعكم في كثير من الأمر } الذي تخبرون به على خلاف الواقع فيرتب على
ذلك مقتضاه { لعنتم } لأثمتم دونه إثم التسبب إلى المرتب { ولكن الله حبب
إليكم الإيمان وزينه } حسنه { في قلوبكم وكره إليكم الكفر والفسوق والعصيان
} إستدراك من حيث المعنى دون اللفظ لأن من حبب إليه الإيمان الخ غايرت
صفته صفة من تقدم ذكره { أولئك هم } فيه التفات عن الخطاب { الراشدون }
الثابتون على دينهم
7.
(Dan ketahuilah oleh kamu sekalian bahwa di kalangan kalian ada
Rasulullah) maka janganlah sekali-kali kalian mengatakan hal-hal yang
batil, karena sesungguhnya Allah akan memberitahukannya seketika itu
juga. (Kalau ia menuruti kemauan kalian dalam banyak urusan) yang kalian
beritakan tidak sesuai dengan kenyataannya, oleh karena itu maka
hasilnya sesuai dengan apa yang kalian beritakan itu (niscaya kalian
akan mendapat dosa) yakni benar-benar kalian mendapat dosa karena hal
itu, yaitu dosa memberikan keterangan yang palsu (tetapi Allah
menjadikan kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah)
yakni dipandang baik (dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci
kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan) pengertian Istidrak yang
dikandung oleh lafal Laakin dipandang dari segi makna bukan lafalnya,
karena sesungguhnya orang yang cinta kepada keimanan memiliki
sifat-sifat berbeda dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh orang-orang
yang telah disebutkan tadi. (Mereka itulah) di dalam ungkapan ini
terkandung iltifat dari Mukhathab (orang-orang yang mengikuti jalan yang
lurus) yakni orang-orang yang teguh dalam agamanya.
{ فضلا من الله } مصدر منصوب بفعله المقدر أي أفضل { ونعمة } منه { والله عليم } بهم { حكيم } في إنعامه عليهم
8.
(Sebagai karunia dari Allah) lafal Fadhlan adalah Mashdar yang
dinashabkan oleh Fi'ilnya yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya,
yaitu lafal Afdhala (dan nikmat) dari-Nya. (Dan Allah Maha Mengetahui)
keadaan mereka (lagi Maha Bijaksana) di dalam memberikan nikmat-Nya
kepada mereka.
{ وإن طائفتان من المؤمنين } الآية نزلت في قضية هي أن النبي صلى الله
عليه و سلم ركب حمارا ومر على ابن أبي فبال الحمار فسد ابن أبي أنفه فقال
ابن رواحة : والله لبول حماره أطيب ريحا من مسكك فكان بين قوميهما ضرب
بالأيدي والنعال والسعف { اقتتلوا } جمع نظرا إلى المعنى لأن كل طائفة
جماعة وقرىء اقتتلتا { فأصلحوا بينهما } ثني نظرا إلى اللفظ { فإن بغت }
تعدت { إحداهما على الأخرى فقاتلوا التي تبغي حتى تفيء } ترجع { إلى أمر
الله } الحق { فإن فاءت فأصلحوا بينهما بالعدل } بالإنصاف { وأقسطوا }
اعدلوا { إن الله يحب المقسطين }
9.
(Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin) hingga akhir ayat.
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu masalah, yaitu bahwa Nabi
pada suatu hari menaiki keledai kendaraannya, lalu ia melewati Ibnu
Ubay. Ketika melewatinya tiba-tiba keledai yang dinaikinya itu kencing,
lalu Ibnu Ubay menutup hidungnya, maka berkatalah Ibnu Rawwahah
kepadanya, "Demi Allah, sungguh bau kencing keledainya jauh lebih wangi
daripada bau minyak kesturimu itu," maka terjadilah antara kaum mereka
berdua saling baku hantam dengan tangan, terompah dan pelepah kurma
(berperang) Dhamir yang ada pada ayat ini dijamakkan karena memandang
dari segi makna yang dikandung lafal Thaaifataani, karena masing-masing
Thaaifah atau golongan terdiri dari sekelompok orang. Menurut suatu
qiraat ada pula yang membacanya Iqtatalataa, yakni hanya memandang dari
segi lafal saja (maka damaikanlah antara keduanya) dan Dhamir pada lafal
ini ditatsniyahkan karena memandang dari segi lafal. (Jika berbuat
aniaya) atau berbuat melewati batas (salah satu dari kedua golongan itu
terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya
itu sehingga golongan itu kembali) artinya, rujuk kembali (kepada
perintah Allah) kepada jalan yang benar (jika golongan itu telah kembali
kepada perintah Allah maka damaikanlah antara keduanya dengan adil)
yaitu dengan cara pertengahan (dan berlaku adillah) bersikap jangan
memihaklah. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.)
{ إنما المؤمنون إخوة } في الدين { فأصلحوا بين أخويكم } إذا تنازعا وقرىء إخوتكم بالفوقانية { واتقوا الله لعلكم ترحمون }
10.
(Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara) dalam seagama (karena
itu damaikanlah antara kedua saudara kalian) apabila mereka berdua
bersengketa. Menurut qiraat yang lain dibaca Ikhwatikum, artinya
saudara-saudara kalian (dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian
mendapat rahmat.)
{ يا أيها الذين آمنوا لا يسخر } الآية نزلت في وفد تميم حين سخروا من
فقراء المسلمين كعمار وصهيب والسخرية الإزدراء والإحتقار { قوم } أي رجال
منكم { من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم } عند الله { ولا نساء } منكم { من
نساء عسى أن يكن خيرا منهن ولا تلمزوا أنفسكم } لا تعيبوا فتعابوا أي لا
يعب بعضكم بعضا { ولا تنابزوا بالألقاب } لا يدعو بعضكم بعضا بلقب يكرهه
ومنه يا فاسق يا كافر { بئس الاسم } أي المذكور من السخرية واللمز والتنابز
{ الفسوق بعد الإيمان } بدل من الإسم لإفادة أنه فسق لتكرره عادة { ومن لم
يتب } من ذلك { فأولئك هم الظالمون }
11.
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah berolok-olokan) dan
seterusnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan delegasi dari Bani
Tamim sewaktu mereka mengejek orang-orang muslim yang miskin, seperti
Ammar bin Yasir dan Shuhaib Ar-Rumi. As-Sukhriyah artinya merendahkan
dan menghina (suatu kaum) yakni sebagian di antara kalian (kepada kaum
yang lain karena boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari
mereka yang mengolok-olokkan) di sisi Allah (dan jangan pula
wanita-wanita) di antara kalian mengolok-olokkan (wanita-wanita lain
karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari
wanita-wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kalian mencela diri
kalian sendiri) artinya, janganlah kalian mencela, maka karenanya kalian
akan dicela; makna yang dimaksud ialah, janganlah sebagian dari kalian
mencela sebagian yang lain (dan janganlah kalian panggil-memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk) yaitu janganlah sebagian di antara kalian
memanggil sebagian yang lain dengan nama julukan yang tidak disukainya,
antara lain seperti, hai orang fasik, atau hai orang kafir.
(Seburuk-buruk nama) panggilan yang telah disebutkan di atas, yaitu
memperolok-olokkan orang lain mencela dan memanggil dengan nama julukan
yang buruk (ialah nama yang buruk sesudah iman) lafal Al-Fusuuq
merupakan Badal dari lafal Al-Ismu, karena nama panggilan yang dimaksud
memberikan pengertian fasik dan juga karena nama panggilan itu biasanya
diulang-ulang (dan barang siapa yang tidak bertobat) dari perbuatan
tersebut (maka mereka itulah orang-orang yang lalim.)
{ يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم } أي مؤثم
وهو كثير كظن السوء بأهل الخير من المؤمنين وهم كثير بخلافه بالفساق منهم
فلا إثم فيه في نحو ما يظهر منهم { ولا تجسسوا } حذف منه إحدى التاءين لا
تتبعوا عوارات المسلمين ومعايبهم بالبحث عنها { ولا يغتب بعضكم بعضا } لا
يذكره بشيء يكرهه وإن كان فيه { أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا }
بالتخفيف والتشديد أي لا يحسن به { فكرهتموه } أي فاغتيابه في حياته كأكل
لحمه بعد مماته وقد عرض عليكم الثاني فكرهتموه فاكرهوا الأول { واتقوا الله
} أي عقابه في الاغتياب بأن تتوبوا منه { إن الله تواب } قابل توبه
التائبين { رحيم } بهم
12.
(Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa) artinya, menjerumuskan
kepada dosa, jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah
berburuk sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik.
Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda
keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka
tiada dosa bila kita berburuk sangka terhadapnya menyangkut masalah
keburukan yang tampak dari mereka (dan janganlah kalian mencari-cari
kesalahan orang lain) lafal Tajassasuu pada asalnya adalah Tatajassasuu,
lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah
Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat dan keaiban
mereka dengan cara menyelidikinya (dan janganlah sebagian kalian
menggunjing sebagian yang lain) artinya, janganlah kamu mempergunjingkan
dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada
padanya. (Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging
saudaranya yang sudah mati?) lafal Maytan dapat pula dibaca Mayyitan;
maksudnya tentu saja hal ini tidak layak kalian lakukan. (Maka tentulah
kalian merasa jijik kepadanya) maksudnya, mempergunjingkan orang semasa
hidupnya sama saja artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati.
Kalian jelas tidak akan menyukainya, oleh karena itu janganlah kalian
melakukan hal ini. (Dan bertakwalah kepada Allah) yakni takutlah akan
azab-Nya bila kalian hendak mempergunjingkan orang lain, maka dari itu
bertobatlah kalian dari perbuatan ini (sesungguhnya Allah Maha Penerima
tobat) yakni selalu menerima tobat orang-orang yang bertobat (lagi Maha
Penyayang) kepada mereka yang bertobat.
{ يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى } آدم وحواء { وجعلناكم شعوبا }
جمع شعب بفتح الشين هو أعلى طبقات النسب { وقبائل } هي دون الشعوب وبعدها
العمائر ثم البطون ثم الأفخاذ ثم الفصائل آخرها مثاله خزيمة : شعب كنانة :
قبيلة قريش : عمارة بكسر العين قصي : بطن هاشم : فخذ العباس : فصيلة {
لتعارفوا } حذف منه إحدى التاءين ليعرف بعضكم بعضا لا لتفاخروا بعلو النسب
وإنما الفخر بالتقوى { إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم } بكم {
خبير } ببواطنكم
13.
(Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan) yakni dari Adam dan Hawa (dan Kami
menjadikan kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah bentuk jamak
dari lafal Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling
tinggi (dan bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah
suku atau kabilah disebut Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah
Fakhdz dan yang paling bawah adalah Fashilah. Contohnya ialah Khuzaimah
adalah nama suatu bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah atau suku,
Quraisy adalah nama suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim
adalah nama suatu Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah
(supaya kalian saling kenal-mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah
Tata'aarafuu, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga
jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya sebagian dari kalian saling
mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian
nasab atau keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai
dari segi ketakwaan. (Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal) apa yang
tersimpan di dalam batin kalian.
{ قالت الأعراب } نفر من بني أسد { آمنا } صدقنا بقلوبنا { قل } لهم { لم
تؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا } إنقدنا ظاهرا { ولما } أي : لم { يدخل الإيمان
في قلوبكم } إلى الآن لكنه يتوقع منكم { وإن تطيعوا الله ورسوله } بالإيمان
وغيره { لا يألونكم } بالهمز وتركه وبإبداله ألفا : لا ينقصكم { من
أعمالكم } أي من ثوابها { شيئا إن الله غفور } للمؤمنين { رحيم } بهم
14.
(Orang-orang Arab Badui itu berkata,) yang dimaksud adalah segolongan
dari kalangan Bani Asad ("Kami telah beriman") yakni hati kami telah
beriman. (Katakanlah) kepada mereka, ("Kalian belum beriman, tetapi
katakanlah, 'Kami telah berserah diri,'") artinya, kami telah tunduk
secara lahiriah (karena masih belumlah) yakni masih belum lagi (iman
masuk ke dalam hati kalian) sampai sekarang hanya saja hal itu baru
merupakan dugaan bagi kalian (dan jika kalian taat kepada Allah dan
Rasul-Nya) yakni dengan cara beriman yang sesungguhnya dan taat dalam
segala hal (Dia tidak akan mengurangi) Dia tidak akan mengurangkan
(amal-amal kalian) yakni pahala amal-amal kalian (barang sedikit pun;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun) kepada orang-orang mukmin (lagi Maha
Penyayang") kepada mereka.
{ إنما المؤمنون } أي الصادقون في إيمانهم كما صرح به بعد { الذين آمنوا
بالله ورسوله ثم لم يرتابوا } لم يشكوا في الإيمان { وجاهدوا بأموالهم
وأنفسهم في سبيل الله } فجهادهم يظهر بصدق إيمانهم { أولئك هم الصادقون }
في إيمانهم لا من قالوا آمنا ولم يوجد منهم غير الإسلام
15.
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman) yakni orang-orang yang
benar-benar beriman, sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya
(hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian
mereka tidak ragu-ragu) dalam keimanannya (dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah) mereka benar-benar berjihad
berkat kesungguhan iman mereka (mereka itulah orang-orang yang benar)
dalam keimanan mereka, bukan seperti orang-orang yang mengatakan, "Kami
telah beriman", sedangkan dalam diri mereka yang dijumpai hanya
ketundukan belaka.
{ قل } لهم { أتعلمون الله بدينكم } مضعف علم بمعنى شعر أي أتشعرونه بما
أنتم عليه في قولكم آمنا { والله يعلم ما في السموات وما في الأرض والله
بكل شيء عليم }
16.
(Katakanlah) kepada mereka ("Apakah kalian akan memberitahukan kepada
Allah tentang agama kalian) lafal Tu'allimuuna berasal dari 'Allama yang
artinya Sya'ara atau memberitahukan. Maksudnya, apakah kalian melalui
perkataan kalian, 'Kami telah beriman', hendak memberitahukan kepada
Allah tentang keyakinan kalian (padahal Allah mengetahui apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Mengetahui segala sesuatu.")
{ يمنون عليك أن أسلموا } من غير قتال بخلاف غيرهم ممن أسلم بعد قتاله
منهم { قل لا تمنوا علي إسلامكم } منصوب بنزع الخافض الباء ويقدر قبل أن في
الموضعين { بل الله يمن عليكم أن هداكم للإيمان إن كنتم صادقين } في قولكم
آمنا
17.
(Mereka telah merasa memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka)
tanpa melalui perang, berbeda dengan orang-orang selain mereka yang
masuk Islam setelah melalui peperangan terlebih dahulu. (Katakanlah,
"Janganlah kalian merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislaman
kalian) lafal Islamakum dinashabkan karena huruf Jarrnya yaitu Ba
dicabut darinya, sebagaimana keberadaan huruf Ba ini diperkirakan pula
sebelum An pada permulaan ayat (sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan
nikmat kepada kalian dengan menunjuki kalian kepada keimanan, jika
kalian adalah orang-orang yang benar") di dalam perkataan kalian yang
menyatakan, "Kami telah beriman."
{ إن الله يعلم غيب السماوات والأرض } أي ما غاب فيهما { والله بصير بما يعملون } بالياء والتاء لا يخفى عليه شيء منه
18.
(Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi)
yakni apa-apa yang tidak kelihatan pada keduanya. (Dan Allah Maha
Melihat apa yang kalian kerjakan) dapat dibaca Ta'maluuna atau
Ya'maluuna, kalau dibaca Ya'maluuna artinya, Allah Maha Melihat apa yang
mereka kerjakan. Maksudnya tiada sesuatu pun darinya yang samar
bagi-Nya.
No comments